Minggu, 07 Mei 2017

Musim Dingin di Pakistan

Negara Pakistan merupakan salah satu dari Negara-negara di Asia yang mempunyai  4 musim (dingin, panas, gugur, dan semi). Dan ternyata banyak temen-temen yang belum tau bahwa di Pakistan ada 4 musim. Nah kali ini kita akan membahas tentang bagaimana sih musim dingin di Pakistan.

Pakistan terletak di Asia selatan, berbatasan dengan India, Cina, Afganistan dan Iran. Musim dingin di Pakistan dimulai dari bulan November sampai Februari. Temperatur udara normalnya berada dibawah 10 celcius ( untuk daerah Ibu kota, Propinsi Punjab, Propinsi Sindh, dan sebagian  kota di Propinsi Balochistan, sebagian daerah di Propinsi KPK ) adapun diselain daerah-daerah tersebut temperature udaranya bisa sampai dibawah minus 5 sampai 20 seperti di daerah Gilgit-Baltistan, SWAT, Quetta, Naran kaghan.

Saya pribadi tinggal di kota Islamabad, Ibu kota Pakistan. Di kota ini sangat jarang dijumpai turun salju disetiap musim dinginnya, adapun yang terakhir kali kemarin di tahun 2016, dan sebelumnya ditahun 2010 ( klw gak salah-hehe). Itu dikarenakan salju yang turun didataran tinggi Pakistan terhembus oleh angin menuju timur Pakistan.  Bedanya dengan tahun ini 2017 dan sebelumnya 2015, 2014 dan sebelumnya kalau ingin bermain salju dan melihat fenomena hujan salju, kita harus pergi ke dataran tinggi yang lokasinya tidak jauh dengan Ibu kota.

Nathiagali, merupakan daerah dataran tinggi dimana salju selalu bertumpukan bilamana musim dingin datang dan menjadi destinasi favorit teman-teman indo yang belajar di Pakistan. Di daerah Nathiagaly ini terdapat banyak tempat-tempat yang bisa dikunjungi seperti kota Muree, Ayyubiya, Galyat dll. Pemandangan yang disajikan sangat indah dan mengagumkan, disetiap mata memandang semua bukit berselimut salju. Bagi yang belum pernah melihat salju pasti nangis tuh, saking ga bisa mengungkapkan rasa bahagianya, ceilee.

Perjalanan yang ditempuh untuk sampai di Muree bisa ditempuh dengan lama perjalanan 3 jam menggunakan transportasi umum, adapun dengan mobil pribadi atau mobil sewaan sudah pasti lebih mengirit waktu dan boros pengeluaran. Ya begitulah mahasiswa, pasti penginnya yang murah, terjangkau dan kualitas bagus, hahah. So menggunakan transportasi umum adalah pilihan yang terbaik bagi mereka dengan begitu bisa mengirit kantong dan menambah pengalaman perjalanan bertemu dengan penduduk lokal dan bercengkrama dengan mereka.

Nantikan Kisah selanjutnya >>  thanks for reading

Mehman/ Isb

Minggu, 05 Februari 2017

Pengalaman pertama tiba di Pakistan


Kondisi Pakistan di bulan januari  tahun 2015, saat dimana udara dan lingkungan sekitar berubah menjadi dingin.  Karena dinginya suhunya dapat mencapai minus puluhan derajat, adapun didaerah yang akan saya tinggali tepatnya di kota Islamabad suhu udaranya antara 2-10 derajat celcius. Ya musim dingin telah dimulai semenjak bulan desember lalu dan akan berakhir dipenghujung februari. Di akhir bulan januari 2015 saya baru pertama kalinya menginjakan kaki di Pakistan dan pertama kalinya juga pergi ke luar negeri. 

Gimana  kesannya pertama kali datang di Pakistan ?

kita awali sebelum pra-keberangkatan ke Pakistan, pertama yang dirasakan pastinya rasa senang tapi juga mendebarkan karena banyak sekali pemberitaan di media-media tentang Pakistan yang bisa kita sebut dengan negeri konflik tapi faktanya tidak sepenuhnya benar, ada memang disebagian daerah ada konflik dan disebagian besar lainya aman dan nyaman. Islamabad, ibu kota Pakistan saat ini yang sebelumnya ibu kota nya adalah Karachi. Pertama landing di bandara Benazir butto Islamabad hati ini rasanya berdebar dimana-mana banyak tentara yang berjaga dengan menenteng senjata beratnya. Kemudian masuk dan antri dibarisan kantor pengecekan imigrasi Pakistan, untuk pengecekan berkas dan pendataan. Setelah selesai semua prosesnya lalu dipersilahkan petugas untuk menuju pintu keluar bandara. Disana sudah ada kawan-kawan yang menunggu dan menyambut kedatangan saya. “Khus amdeed” (artinya selamat datang) ujar salah satu senior di Pakistan. Alhamdulillah sudah di Pakistan dan rasanya kita seperti kembali ke jaman 90-an karena kondisinya memang seperti Indonesia dulu th 90-an.

Gimana makanan Pakistan ? enak kah

 Alhamdulillah, pekan pertama tinggal di Pakistan sudah bisa langsung beradaptasi dengan makanan Pakistan. Menu sarapan pagi di sebagian besar daerah di Pakistan ialah paratha (semacam roti goreng)  dan omelet/anda tomato (telur dadar/telur tomat orak-arik). memang agak sedikit aneh ya kita dengar. Masalah rasa jangan diragukan lagi apalagi sarapan paginya di warung afghan. Adapun menu yang lainya tidak kalah enaknya terutama yang ada daging-dagingnya.

Apakah orang Pakistan ramah kepada orang asing (foreigner) ?

 Alhamdulillah, orang Pakistan yang kita temui ramah dan sangat menghargai tamunya. Tapi ada juga sifat yang sedikit menjengkelkan dari mereka yakni seringnya mereka menatap orang-orang asing dengan tatapan yang tajam karena besarnya keingintahuan mereka  terhadap orang asing yang secara penampilan jauh berbeda dengan orang local, karena seringnya ditatap sehingga orang yang ditatap merasa risih dan jengkel. Tapi ini tidak bisa dijadikan landasan untuk menggambarkan sifat mereka. Saya rasa wajar asalkan tidak berlebihan. Sebagai contoh setiap dari kita, baik orang Indonesia,Pakistan,arab, eropa apabila melihat orang asing yang penampilannya atau sifatnya berbeda dengan kita pasti akan sering menatap dan mencari tau ; darimana ia datang, kenapa datang ke negerinya dll. Ya setiap orang punya caranya masing-masing dalam menyikapi berbagai perbedaan antar suku dan etnis.

Mehman/Isb

Kuliah diluar negeri ? di Pakistan aja

Tulisan ini dibuat lanjutan dari artikel “hidup di Pakistan, nyaman  kah ?”.

Negara Pakistan memiliki banyak universitas berkelas internasional seperti IIUI, NUST , PRESTON, BINORIA UNIVERSITY ,PUNJAB UNIVERSITY, SYIFA ,AL-HUDA dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak jumlah universitas yang ada,  beberapa universitas menjadi favorit mahasiswa asing dan dijadikan rujukan untuk menuntut ilmu baik itu ilmu dien ataupun ilmu umum.

Di universitas mana mayoritas mahasiswa Indonesia belajar ?
- Mahasiswa Indonesia yang belajar di Pakistan kurang lebih ada 300 an orang, mereka terdiri dari mahasiswa/i jenjang bachelor ( S1), Master (S2) dan Phd ( S3).
Mayoritas mahasiswa/I Indonesia di Pakistan belajar di Universitas Islam Internasional Islamabad (IIUI), ada juga beberapa orang yang belajar di Preston University, Punjab University, International Binoria University. Selain belajar di tingkat universitas, banyak juga pelajar-pelajar Indonesia yang belajar di Madrasah Raiwind Lahore.


Kenapa pilih kuliah di Pakistan ?
- Kebanyakan orang pasti akan bertanya-tanya ; kenapa sih pilih kuliah di Pakistan ?.
kuliah di Pakistan mempunyai beberapa keunggulan dan mempunyai kekurangan sama halnya kuliah di Negara lain.
Dari segi keunggulannya yaitu kita bisa belajar materi yang ditekuni langsung dari sumbernya, materi-materi yang diajarkan menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab sebagai bahasa pengantar kuliah. Biaya kuliah di Pakistan lebih murah ketimbang di Indonesia. Bisa belajar dan menguasai banyak bahasa selain bahasa arab, inggris, urdu, Pashto, farsi, cina. Banyak dari kalangan dosen-dosen universitas di Pakistan merupakan lulusan universitas-universitas terbaik di dunia dan banyak dari mereka yang bergelar doctor (phd).
Sebaliknya kekuranganya yaitu butuh waktu untuk adaptasi dengan budaya orang Pakistan, dan harus bisa memaklumi sifat-sifat mereka yang kadang menyelisihi budaya orang Indonesia.

Fakultas apa yang menjadi favorit orang Indonesia ?
- Fakultas favorit pilihan mahasiswa/I Indonesia ada banyak, kita ambil contoh saja di universitas islam internasional Islamabad, 40% atau lebih dari mahasiswa/I Indonesia memilih fakultas Islamic studies (ushuluddin), 30% dari mereka di fakultas shariah and law (double degree), 20% di fakultas Arabic, 10% lagi di fakultas international relationship ( HI ), education, English,dll.

Mehman/haftanasta

Rabu, 03 Agustus 2016

Hidup di Pakistan, Nyaman kah ?

Kebanyakan temen-temen banyak yang tanya gimana sih hidup di Pakistan ?, Kuliah di Pakistan ?, gimana dengan makanan-makanan Pakistan ?, biaya hidup disana ?
okey, yang pertama kita bahas tentang hidup di Pakistan , dan yang tentang "kuliah di Pakistan" kita bahas setelah artikel ini.
Nah disini admin ingin membagikan sedikit cerita, gimana sih rasanya hidup di Pakistan ?

Tentang Pakistan dan pendidikan, tidak semua penduduk pakistan berpendidikan secara formal sama halnya seperti di Indonesia, ada beberapa wilayah yang tidak tersentuh, lebih tepatnya belum. wilayah-wilayah yang sangat jarang diperhatikan pendidikannya dalam artian kurangnya perhatian dari pemerintah membangun sekolah-sekolah di wilyah tsb adalah wilayah-wilayah pedalaman pakistan, yang memang penduduk aslinya masih memegang adat daerah. Oleh karena itu mereka tidak banyak mengetahui tentang wawasan dunia, terkhususnya wawasan tentang selain Pakistan.

Hidup di Pakistan merupakan sesuatu yang luar biasa, pada pasalnya kita merasa seolah kembali ke jaman tahun 90-an, sejak pertama kali menginjakan kaki di tanah Ali Jinnah ini semua warga Indonesia baik itu mahasiswa atau staff kedutaan besar Indonesia pasti merasa kaget dan komentar yang pertama kali ialah kuno

Pakistan, negeri konflik ? atau damai ?

Negeri Ali jinnah ialah sebutan lain dari Pakistan. Sering kali kita mendegar kalimat "Pakistan zindabad Pakistan zindabad" (yang artinya Pakistan hebat Pakistan hebat) iya begitulah yel yel yang sering disorak-sorakan orang-orang Pakistan.
Apa sih yang terbenak dalam pikiran kita tatkala mendengar "Pakistan"? pasti yang ada dipikiran kita adalah Pakistan negara konflik, banyak perang dimana-mana, masyarakatnya hidup dengan rasa penuh ketakutan dan tidak nyaman. 
 Pada faktanya tidak semuanya benar, ada beberapa hal yang memang jarang diketahui banyak orang tentang negeri ini, okey kita mulai pembahasannya.

Pakistan itu seperti apa ?
- Pakistan merupakan negara yang berada di wilayah sub-contingent yang meliputi india, pakistan, bangladesh, Srilanka, Nepal. disekelilingnya berbatasan dengan cina dibagian sebelah utara, afghanistan, iran dibagian sebelah barat, kashmir dan india dibagian sebelah timur.
Bahasa nasional pakistan adalah bahasa urdu, bisa dikatakan ( semi arab ) karena sama hurufnya dan ada beberapa huruf tambahan yang tidak ada di bahasa arab, disamping itu juga banyak kosa kata yang sama dengan bahasa arab. Sedangkan bahasa resmi yang dipakai di pemerintahan, instansi-instansi baik pendidikan, perbankan, kepolisian, pengadilan adalah bahasa inggris, jadi tak heran banyak dari 80% mereka bisa bahasa inggris. Adapun bahasa lokal juga bermacam-macam , ada bahasa punjabi, pashto, sindy,balthi,gilgity, saraiki, dan banyak lagi.

- Pakistan dibagi menjadi 5 provinsi : provinsi Punjab, provinsi kyber pakhtun khwa, Balochistan, Sindh dan gilgit-baltistan.  Dari masing-masing provinsi, adat dan kebiasanya pun berbeda dan memiliki corak yang khas dan unik.

Bagaimana cara membedakan orang punjaby atau sindhi dll ?
- tidak begitu susah, bisa kita lihat dan amati dari baju yang ia pakai, atau bahasa yang dia pakai, karena aksen antara semuanya berbeda tapi tidak begitu kontras, yang sangat kentara sekali perbedaanya adalah aksen bahasa pashto ( orang-orang pattan) mereka sangat berbeda dari kebanyakan.

Wilayah bagian manakah yang ada konflik ?

- Ada beberapa wilayah yang masih ada konflik, tapi tidak semua wilayah ada konflik. contoh wilayah yang masih terdapat konflik yakni seperti Darra adam kheir, Swat, FATA, dan beberapa kota yang di provinsi KPK ( khyber pakhtun khwa ), dan wilayah provinsi balochistan, tapi sekarang sudah sangat sedikit karena pengamanan dari tentara semakin ketat.

Wilayah bagian mana yang banyak ditinggali warga Indonesia ?
- Mayoritas warga indonesia banyak yang tinggal di kota Islamabad, Ibu kota Pakistan. Begitu juga kantor resmi kedutaan Indonesia berada di Islamabad. kebanyakan warga indonesia yang tinggal di Islamabad adalah mahasiswa dan mahasiswi yang belajar di universitas islam internasional islamabad. Selain di Islamabad, banyak juga yang tinggal di Raiwind lahore, di madrasah jama'ah tabligh raiwind. Dan sebagian lainya ada yang tinggal di faisalabad, abottabad, dll.


Referensi :
1. Pakistan culture and society course
2. dialog dengan Pakistani

Sabtu, 04 April 2015

Kuliah di International Islamic University Islamabad (Pakistan)


Mendengar negara Pakistan mungkin yang ada di benak sebagian besar rakyat Indonesia adalah sebuah negeri yang selalu dilanda konflik. Hal ini didukung oleh pemberitaan media-media yang memberitakan hal itu. Akan tetapi, realita yang penulis rasakan tidaklah seperti apa yang dibayangkan oleh sebagian rakyat indonesia dan diberitakan oleh media-media yang ada.

Pakistan dengan ibukota Islamabad adalah sebuah negara yang terletak di Asia selatan berbatasan dengan India, Iran, Afghanistan, China, dan Laut Arab. Bahasa nasional Pakistan adalah Urdhu dan Inggris, dangan Rupee (Rs) sebagai mata uangnya. Pakistan juga merupakan salah satu daerah subur penghasil pertanian seperti gandum, beras, katun, tembakau, dan gula.

A.      International Islamic University of Islamabad

International Islamic University Islamabad (IIUI) didirikan di Islamabad pada 01 Muharram 1401 H bertepatan dengan 11 November 1980 M. Dalam bahasa Pakistan biasa disebut Baina el-Aqwam Islami University atau Universitas Antar Bangsa. Bermula dari pembangunan Faisal Mosque seluas 189.705 meter persegi dan asrama Kuwait hostel yang terletak di kaki bukit Marghala tidak jauh dari Faishal Mosque dan terus berkembang dengan membangun kampus baru di Sector H-10 Islamabad dengan luas puluan hektar.

Universitas ini di bangun atas aspirasi dan hasrat negara-negara Muslim di mana program pendidikannya di awal universitas ini dibangun lebih diprioritaskan pada Islamic Studies (ushuluddin). Namun seiring dengan perkembangan zaman IIUI mulai melebarkan sayap dan membuka beberapa fakultas umum. Dalam sistem pendidikan dan pengajaran, IIUI menjadikan Bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar dalam perkuliahan.

B.     Fakultas dan Program jurusan.

i. Islamic Studies. Pilihan Jurusan; Aqidah dan Filsafat, Tafsir, Hadits, Perbandingan Agama, Dakwah.
ii. Economics. Pilihan Jurusan; Economics, Islamic Economics, Islamic Banking and Finance.
iii. Management Sciences. Pilihan Jurusan: Marketing, Business Administration.
iv. Shariah and Law. Pilihan Jurusan; Shariah Islamiyah, Shariah and Law, Islamic Commercial Law, International Law, Ushul Fiqh.
v. Social Sciences. Pilihan Jurusan; Politics and International Relation, Management of Education, Historical Studies, physiology etc.
vi. Language and Literature. Pilihan Jurusan; English, Arabic, Persian.
vii. Technology and Applied Sciences. Pilihan Jurusan; Computer Science, Software Engineering.
viii. Bahasa Arab. Pilihan Jurusan; Translation dan Bahasa Arab.

C.     Biaya Perkuliahan.

Biaya kuliah di IIUI sekarang ini sedikit lebih mahal dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan Universitas ini sekarang berada di bawah naungan langsung pemerintah Pakistan yang sebelumnya dipegang oleh OKI, tapi jika dihitung-hitung biaya di sini lebih murah dibandingkan dengan IIUM Malaysia.

Sedangkan untuk makan sehari-hari mahasiswa bisa masak sendiri di dapur yang tersedia di asrama atau makan di dapur umum (Mess) yang juga tersedia di setiap asrama dengan menu Pakistan dengan bayaran sesuai jumlah makanan yang di komsumsi setiap bulan. Untuk lebih detailnya, biaya perkuliahan bisa dilihat di sini http://www.iiu.edu.pk/index.php?page_id=299

D.     Keunggulan kuliah di IIUI

Diantara Keunggulan kuliah di IIUI adalah: Menggabungkan system Klasik dan Modern dengan kurikulum yang terakreditasi secara international. Mengunakan  bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar materi perkuliahan. Universitas pertama di Pakistan yang kurikulumnya mengajarkan bidang studi Islam, sains dan manajemen.

Memiliki perpustakaan yang mengoleksi puluhan ribu eksemplar kitab dan buku, ditambah pula dengan perpustakaan digital yang dapat di download kapan saja. IIUI juga berkolaborasi dengan universitas-universitas asing ternama, dan banyak diminati pelajar asing dari berbagai Negara. Fakultas-fakultas yang bonafide dengan ruangan kelas yang nyaman dan ber-AC.

Studi-studinya lebih ditekankan pada bidang penelitian atau research. Letak kampus yang kondusif untuk belajar mengajar dengan fasilitas lengkap, diantaranya akses internet cuma-cuma baik di kampus maupun di asrama. Bagi mahasiswa asing disediakan fasilitas asrama. Tenaga pengajar dari universitas ternama di dunia baik dari Timur Tengah, Afrika maupun Eropa.

Terdapat medical centre (Balai Pengobatan) yang melayani pengobatan mahasiswa. Tersedia juga sarana transportasi bagi mahasiswa berupa puluhan bus ke beberapa daerah di sekitar Islamabad dengan waktu yang telah ditentukan. Terpisahnya kegiatan perkuliahan, transportasi, dan asrama antara mahasiswa dan mahasiswi.

Satu lagi keunggulan yang perlu penulis paparkan adalah terbukanya peluang untuk mempelajari berbagai bahasa asing di Pakistan. Selain Bahasa Arab dan Inggris yang menjadi bahasa pengantar kuliah, mahasiswa juga bisa mempelajari bahasa urdu sebagai bahasa nasional Pakistan dan bahasa pashto yang digunakan oleh suku pathan dan juga bahasa punjabi yang digunakan suku punjab. Ada juga bahasa china yang di bawa oleh ratusan mahasiswa muslim china di IIUI.

E.     Syarat Pendaftaran

1.  Paspor.
2.  Ijazah SD, SLTP, SLTA yang sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris.(terjemahan tersumpah)
3.  Foto Background biru.
4.  Rekomendasi dari Departemen agaman (DEPAG) setempat.
5.  Biaya Administrasi.
6.  Mengisi Biodata Sebagai berikut : Nama, Tempat tanggal lahir, Riwayat Sekolah (dari SD), Alamat rumah dan nomor telepon, Nama dan pekerjaan orang tua, Fakultas dan jurusan yang di pilih (Harus pasti karena tidak mudah untuk berpindah fakultas).

- Semua persyaratan di scan dan dikirim via e-mail ke pengurus PPMI Pakistan (bisa diakses disini ) atau teman yang sedang study di IIUI.

- Setelah anda mengirim dokumen/ persyaratan kepada teman anda di Pakistan. Anda hanya tinggal menunggu tiga surat untuk bisa mendapatkan visa study dan kemudian berangkat ke Pakistan :

- Pertama Admission letter yang dikeluarkan oleh IIUI, kedua HEC ( High Education commition) dari departmen pendidikan Pakistan dan yang terakhir NOC/ Calling Visa dari kementrian dalam negeri Pakistan.

- Surat pertama dan kedua akan keluar dua sampai empat minggu setelah pendaftaran bila lancar dan tidak ada hmbatan, sedangkan NOC (calling visa) calon mahasiswa harus mengajukan dahulu ke kedutaan pakistan di Jakarta dengan membawa document:
1) admission letter.
2) HEC.
3) ijazah asli dan terjemahannya.
4) foto (ukuran paspor).
5) paspor.
6) student sheet.
Semua berkas di copy 2 sampai 5 copy tergantung permintaan petugas kemudian diserahkan kepada petugas. Untuk memastikan calon mahasiswa bisa bertanya kepada petugas kapan NOC akan dikeluarkan.

- Ketika semua persyaratan telah dipenuhi, Insya Allah anda semua akan diterima di IIUI, tapi keberangkatan antum tergantung dengan keluarnya surat NOC dari ministry of interior yang paling cepat keluar dalam waktu 3 bulan setelah anda mengajukan NOC (calling visa) di embassy Pakistan jakarta, atau terlambat sampai 6 bulan bahkan 1 tahun, atau kemungkinan paling tidak diinginkan anda tidak jadi berangkat karena tidak adanya kejelasan keluarnya NOC.

- Untuk menghilangkan kebosanan dalam menanti datangnya NOC, anda bisa memanfaatkanya untuk belajar Bahasa Inggris atau Arab, bisa juga digunakan untuk Tahfidzul Quran, tapi yang paling penting dan sebagai bekal anda di Pakistan ialah bahasa inggris, mengingat bahasa nasional kedua setelah urdu dan bahasa perkantoran ialah bahasa inggris. Dan tidak lupa untuk berdo’a mengharap yang terbaik.

- Setelah anda mendapat NOC maka anda harus kembali ke Kedutaan Pakistan di jakarta untuk mengajukan permohonan visa study. Biasanya jika anda mengajukan dokumen pada siang hari anda akan diminta untuk datang mengambil visa sore hari.

 
F.      Sistem Perkuliahan

Bagi calon mahasiswa asing yang ingin melanjutkan studi S1, mereka harus melalui tes bahasa (arab dan inggris) terlebih dahulu untuk menentukan tingkatan; elementary, intermediate, atau advance. Hanya yang lulus tingkat advance yang bisa langsung mengikuti kuliah. Dan yang belum lulus diharuskan untuk  mengikuti kelas bahasa terlebih dahulu.

Bagi calon mahasiswa yang ingin ke program S2 dan S3 dari luar IIUI tidak perlu mengikuti test masuk dan bahasa, melainkan cukup dengan mendapatkan materi tambahan (tamhidi). Dengan perincian: Usuluddin 10 Sebanyak 12 Materi (dua semester), Syari'ah and Law 12 materi (dua semester), Ekonomi 20 materi (empat semester).

Terdapat tiga semester dalam satu tahun di IIUI, yakni Fall Term (semester musim gugur) terhitung mulai tanggal 1 September hingga 15 januari, Spring Term (semester musim semi) terhitung mulai tanggal 1 Februari hingga 15 Juni, dan Summer Course (semester pendek musim panas) yang terhitung mulai 25 Juni hingga 25 Agustus.

IIUI mengadakan dua kali ujian dalam satu semester, ujian pertengahan semester (Mid-Term) dengan nilai 30% dan ujian akhir semester (Final-Exam) dengan nilai 70%. Sebagian dosen biasanya memberikan tugas bahts (paper) yang harus diserahkan sebelum ujian akhir semester dimulai. Dalam pemberian hasil ujian akhir semester, IIUI memberikan sistem kredit basis dengan variabel penilaian sebagai berikut:

Nilai A            = 80% dari (4.0)
Nilai B+           = 75%-79.5% (3.5)
Nilai B                         = 70%-74.5% (3.0)
Nilai C+           = 65%-69.5% (2.5)
Nilai C             = 60%-64.5% (2.0)
Nilai D+           = 55%-59.5% (1.5)
Nilai D                         = 50%-54.5% (1.0)
Fail F               = di bawah 50% (0.0)
Kebijakan baru sejak tahun 2008 bahwa nilai D dan D+ adalah equal to F

Adapun nilai rata-rata/GPA (Grade Point Average) atau di Indonesia dikenal dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK), dihitung pada tiap akhir semester sesuai dengan variable penilaian di atas, dengan perincian sebagai berikut:

Program S1:
a. Nilai IPK minimal bagi mahasiswa S1 adalah 1.5, bagi mahasiswa yang pada semester pertama memperoleh IPK di bawah 1.5 diberi kesempatan sampai semester ke-3, apabila ia tidak bisa meningkatkan IPK nya, maka ia dinyatakan DO (drop-out) dari Universitas.
b. Mahasiswa yang pada semester pertama memperoleh IPK dibawah 1.5 dia harus menaikan IPKnya minimal 1.7 pada semester kedua, kalau tidak ia di DO dari Universitas.

Program S2 :
a. Nilai IPK minimal bagi mahasiswa S2 adalah 2.5. Mahasiswa yang pada semester pertama memperoleh IPK di bawah 2.5 diberi kesempatan 2 semester untuk meningkatkan IPK nya, apabila tidak bisa, maka ia dinyatakan DO dari Universitas.
b. Mahasiswa S2 tidak dapat menulis thesis jika IPK nya di bawah 2.5.

G.    Tidak semua sesuai harapan

Beginilah kehidupan, tidak semuanya berjalan sesuai dengan apa yang manusia inginkan. Di saat seperti inilah kesabaran seorang manusia akan diuji oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Bayangan penulis sejak mengurus keberangkatan hingga kuliah di Pakistan akan berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, lancar tidak ada hambatan. Akan tetapi kenyataan berkata lain, sebagai contoh:

a.    Tidak ada kepastian kapan NOC akan dikeluarkan.
Seperti yang sudah penulis jelaskan, bahwa keberangkatan anda akan tergantung dengan adanya surat NOC (calling visa) dari ministry of interior Pakistan. Masalahnya adalah tidak adanya kepastian waktu kapan surat teersebut akan dikeluarkan. Ada teman yang mendapatkan dalam 3 bulan, 6 bulan, bahkan ada yang menunggu hingga satu tahun lamanya.

b.    Manajemen kampus yang kurang teratur.
Apabila anda menjadi tamu di rumah seorang Pakistan, anda seolah akan merasa menjadi raja di dunia, Semua keperluan yang diminta akan dipenuhi oleh tuan rumah bahkan sebelum anda memintanya.  Tetapi hal ini tidak berlaku dalam manajemen kampus, misalnya ketika mengurus pendaftaran mahasiswa baru, mahasiswa harus betul-betul menguras tenaga dan kembali melatih kesabaran karena manajemen kampus yang kurang profesional. Dan masih banyak contoh lagi yang tidak perlu disebutkan di sini.

c.    Pemadaman listrik bergilir.
Pakistan dengan segala keindahan alamnya memang terlalu sayang untuk dilewatkan. Adanya empat musim dalam satu tahun selalu memberikan cerita tersendiri bagi mahasiswa, terkhusus bagi mereka yang tinggal di asrama. Cerita itu datang seiring dengan datangnya musim panas, dengan suhu di puncak musim panas yang bisa mencapai 50 derajat C di siang hari, listrik begitu berharga untuk menghidupkan sepasang kipas angin dalam kamar yang menghembuskan angin panas bagi mahasiswa. Lalu bagaimana jadinya ketika sedang asyik membaca di malam hari tiba-tiba listrik padam dan udara panas begitu terasa ?? don’t imagine it !

d.    Tidak ada beasiswa.
Semua mahasiswa tentunya menginginkan beasiswa baik itu beasiswa penuh atau tidak,  sehingga mahasiswa hanya memfokuskan diri untuk belajar tanpa memikirkan uang buku, kuliah, dan biaya kehidupan sehari-hari. Wal hasil dari tidak adanya beasiswa di IIUI, tidak sedikit mahasiswa yang mengembangkan potensi dan bakat terpendam mereka untuk bisa bertahan di Pakistan.

e.    Beberapa dosen yang menggunakan bahasa lokal dalam perkuliahan.
Menjadi sebuah hal yang wajar jika mahasiswa paling banyak di IIUI adalah orang pakistan karena letak universitas di negeri ini. Maka, terkadang jika ada hal yang tidak difahami oleh mahasiswa pakistan, beberapa dosen pakistan akan menjelaskan dalam bahasa urdu. Sehingga mahasiswa asingpun hanya bisa menjadi penonton. Tetapi hal ini bukanlah masalah serius bagi anda yang ingin mempelajari bahasa lokal.

Lima hal di atas adalah hal-hal yang sering dikeluhkan oleh sebagian mahasiswa Indonesia di IIUI. Semoga hal tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi anda yang ingin melanjutkan kuliah di Islamabad, Pakistan.

Demikian sedikit apa yang bisa penulis gambarkan tentang perkuliahan di Pakistan khususnya di International Islamic University (IIU) Islamabad. Semoga informasi yang sedikit ini dapat bermanfaat dan cukup untuk menjawab pertanyaan seputar sekolah di IIUI, Pakistan. Informasi terupdate dan lebih lengkap bisa dilihat di web IIUI dengan alamat berikut: http://www.iiu.edu.pk/

Wallahu ‘alam bis showab.