Minggu, 05 Februari 2017

Pengalaman pertama tiba di Pakistan


Kondisi Pakistan di bulan januari  tahun 2015, saat dimana udara dan lingkungan sekitar berubah menjadi dingin.  Karena dinginya suhunya dapat mencapai minus puluhan derajat, adapun didaerah yang akan saya tinggali tepatnya di kota Islamabad suhu udaranya antara 2-10 derajat celcius. Ya musim dingin telah dimulai semenjak bulan desember lalu dan akan berakhir dipenghujung februari. Di akhir bulan januari 2015 saya baru pertama kalinya menginjakan kaki di Pakistan dan pertama kalinya juga pergi ke luar negeri. 

Gimana  kesannya pertama kali datang di Pakistan ?

kita awali sebelum pra-keberangkatan ke Pakistan, pertama yang dirasakan pastinya rasa senang tapi juga mendebarkan karena banyak sekali pemberitaan di media-media tentang Pakistan yang bisa kita sebut dengan negeri konflik tapi faktanya tidak sepenuhnya benar, ada memang disebagian daerah ada konflik dan disebagian besar lainya aman dan nyaman. Islamabad, ibu kota Pakistan saat ini yang sebelumnya ibu kota nya adalah Karachi. Pertama landing di bandara Benazir butto Islamabad hati ini rasanya berdebar dimana-mana banyak tentara yang berjaga dengan menenteng senjata beratnya. Kemudian masuk dan antri dibarisan kantor pengecekan imigrasi Pakistan, untuk pengecekan berkas dan pendataan. Setelah selesai semua prosesnya lalu dipersilahkan petugas untuk menuju pintu keluar bandara. Disana sudah ada kawan-kawan yang menunggu dan menyambut kedatangan saya. “Khus amdeed” (artinya selamat datang) ujar salah satu senior di Pakistan. Alhamdulillah sudah di Pakistan dan rasanya kita seperti kembali ke jaman 90-an karena kondisinya memang seperti Indonesia dulu th 90-an.

Gimana makanan Pakistan ? enak kah

 Alhamdulillah, pekan pertama tinggal di Pakistan sudah bisa langsung beradaptasi dengan makanan Pakistan. Menu sarapan pagi di sebagian besar daerah di Pakistan ialah paratha (semacam roti goreng)  dan omelet/anda tomato (telur dadar/telur tomat orak-arik). memang agak sedikit aneh ya kita dengar. Masalah rasa jangan diragukan lagi apalagi sarapan paginya di warung afghan. Adapun menu yang lainya tidak kalah enaknya terutama yang ada daging-dagingnya.

Apakah orang Pakistan ramah kepada orang asing (foreigner) ?

 Alhamdulillah, orang Pakistan yang kita temui ramah dan sangat menghargai tamunya. Tapi ada juga sifat yang sedikit menjengkelkan dari mereka yakni seringnya mereka menatap orang-orang asing dengan tatapan yang tajam karena besarnya keingintahuan mereka  terhadap orang asing yang secara penampilan jauh berbeda dengan orang local, karena seringnya ditatap sehingga orang yang ditatap merasa risih dan jengkel. Tapi ini tidak bisa dijadikan landasan untuk menggambarkan sifat mereka. Saya rasa wajar asalkan tidak berlebihan. Sebagai contoh setiap dari kita, baik orang Indonesia,Pakistan,arab, eropa apabila melihat orang asing yang penampilannya atau sifatnya berbeda dengan kita pasti akan sering menatap dan mencari tau ; darimana ia datang, kenapa datang ke negerinya dll. Ya setiap orang punya caranya masing-masing dalam menyikapi berbagai perbedaan antar suku dan etnis.

Mehman/Isb

Kuliah diluar negeri ? di Pakistan aja

Tulisan ini dibuat lanjutan dari artikel “hidup di Pakistan, nyaman  kah ?”.

Negara Pakistan memiliki banyak universitas berkelas internasional seperti IIUI, NUST , PRESTON, BINORIA UNIVERSITY ,PUNJAB UNIVERSITY, SYIFA ,AL-HUDA dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak jumlah universitas yang ada,  beberapa universitas menjadi favorit mahasiswa asing dan dijadikan rujukan untuk menuntut ilmu baik itu ilmu dien ataupun ilmu umum.

Di universitas mana mayoritas mahasiswa Indonesia belajar ?
- Mahasiswa Indonesia yang belajar di Pakistan kurang lebih ada 300 an orang, mereka terdiri dari mahasiswa/i jenjang bachelor ( S1), Master (S2) dan Phd ( S3).
Mayoritas mahasiswa/I Indonesia di Pakistan belajar di Universitas Islam Internasional Islamabad (IIUI), ada juga beberapa orang yang belajar di Preston University, Punjab University, International Binoria University. Selain belajar di tingkat universitas, banyak juga pelajar-pelajar Indonesia yang belajar di Madrasah Raiwind Lahore.


Kenapa pilih kuliah di Pakistan ?
- Kebanyakan orang pasti akan bertanya-tanya ; kenapa sih pilih kuliah di Pakistan ?.
kuliah di Pakistan mempunyai beberapa keunggulan dan mempunyai kekurangan sama halnya kuliah di Negara lain.
Dari segi keunggulannya yaitu kita bisa belajar materi yang ditekuni langsung dari sumbernya, materi-materi yang diajarkan menggunakan bahasa inggris dan bahasa arab sebagai bahasa pengantar kuliah. Biaya kuliah di Pakistan lebih murah ketimbang di Indonesia. Bisa belajar dan menguasai banyak bahasa selain bahasa arab, inggris, urdu, Pashto, farsi, cina. Banyak dari kalangan dosen-dosen universitas di Pakistan merupakan lulusan universitas-universitas terbaik di dunia dan banyak dari mereka yang bergelar doctor (phd).
Sebaliknya kekuranganya yaitu butuh waktu untuk adaptasi dengan budaya orang Pakistan, dan harus bisa memaklumi sifat-sifat mereka yang kadang menyelisihi budaya orang Indonesia.

Fakultas apa yang menjadi favorit orang Indonesia ?
- Fakultas favorit pilihan mahasiswa/I Indonesia ada banyak, kita ambil contoh saja di universitas islam internasional Islamabad, 40% atau lebih dari mahasiswa/I Indonesia memilih fakultas Islamic studies (ushuluddin), 30% dari mereka di fakultas shariah and law (double degree), 20% di fakultas Arabic, 10% lagi di fakultas international relationship ( HI ), education, English,dll.

Mehman/haftanasta